Menurut saya,
kesalahan terbesar Indonesian Idol 2014 dengan mengcover lagu-lagu yang pernah
dicover oleh finalis X Factor Indonesia tahun lalu. Sejak awal, kita sudah
benar-benar paham bahwa kedua ajang ini akan dibanding-bandingkan. Tidak bisa
dipungkiri Indonesian Idol mengedepankan teknik bernyanyi sedangkan X Factor
Indonesia hanya mencari penyanyi dengan faktor X; dalam arti kata berbeda tanpa
memandang teknik bernyanyi. Sehingga X Factor Indonesia dilatih oleh mentor
sekaligus juri yang sudah malang melintang di industri musik tanah air. Berbeda
dengan Indonesian Idol yang dianggap semua finalis sudah mumpuni dan paham
betul aturan dalam bernyanyi.
Indonesian Idol 2014
menjadi satu-satunya ajang pencarian bakat yang anjlok dari segi rating. Jumlah
penonton sudah lari ke D Akademy yang tayang di Indosiar dan ke program lain
seperti YKS dan lain-lain. Namun pengaruh D Akademy menjadi satu-satu penentu
kegagalan Indonesian Idol 2014.
Kualitas dari semua
finalis Indonesian Idol 2014 sudah tidak diragukan lagi dalam hal teknik
bernyanyi. Tetapi dalam hal diterima oleh masyakarat barangkali Indonesian Idol
kali ini harus rela diambil oleh X Factor Indonesia. Selama pelaksanaan
Indonesian Idol tidak terlihat sesuatu yang menarik seperti X Factor Indonesia.
Inilah perbandingan yang nyata sekali, bahwa kualitas bernyanyi tidak menjamin
semua orang suka dan mau mendengar. Sebut saja Nowela yang diagung-agungkan
juri, ternyata berulang kali malah bosan didengar. Lalu Husein yang mendapat
perhatian lebih bahkan tidak mampu membuat saya pribadi ingin menonton ulang
tayangannya di Youtube. Lalu finalis yang lain, saya malah enggan menontonnya. Bukan
perkara urusan pribadi, tetapi beginilah kondisi yang menjawab bahwa teknik
bernyanyi tidak menjamin seorang penyanyi disukai.
Sedikit perbandingan,
Anda bisa menelaah sendiri jika seandainya saya salah menilai. Saya memposisikan
diri sebagai seorang pendengar, bukan pengamat musik. Toh, saya yang beli
lagu-lagu mereka dengan hasil keringat saya bukan pengamat musik itu saja. Dan
pendengar itu jauh lebih banyak dibandingkan pengamat musik.
Pelan-Pelan Saja – Fatin atau Husein
Tantri Kotak menjamin
lagu ini sangat bagus dinyanyikan Fatin, hal ini terbukti dari tweet yang
diposting Tantri begitu Fatin selesai menyanyikan lagu ini. “Pelan-pelan saja
milikmu malam ini, @FatinSL” kira-kira begitu isinya.
Lalu Husein mengcover
ulang lagu ini, padahal sudah jelas sekali Fatin punya ciri khas yang tidak
dimiliki oleh penyanyi lain. Menurut saya, entah karena saya bukan pendengar
lagu-lagu bergenre Husein, tetapi pembawaan maupun penjiwaan Fatin terhadap
lagu ini jauh lebih bagus. Saya tidak mendapatkan sesuatu usai Husein
bernyanyi, menonton ulang di Youtube pun saya enggan, berbeda dengan Fatin yang
sanggup saya tonton berulang kali.
Sumber: www.youtube.com
Sumber: www.youtube.com
Don’t Speak – Fatin atau Gio
Kesalahan yang serupa
dilakukan Gio dengan mengcover lagu Don’t Speak. Biar dikata Bebi Romeo, Fatin
belum mendapatkan lagu yang sesuai, Don’t Speak lebih menarik dengan suara
seraknya. Sekali lagi, Gio bukan tidak bagus hanya saja tidak ada aura yang
dapat dipancarnya sehingga orang benar-benar suka dengan lagu yang
dibawakannya.
Fatin yang sudah
mempunyai Fatinistic sudah barang tentu tidak bisa ditawar-menawar lagi untuk
perkara suka dan tidak suka. Fans akan tetap membela idola mereka dengan
sungguh-sungguh. Dalam hal ini, kita lupakan fans dan hanya melihat bagaimana
intepretasi Gio dan Fatin terhadap lagu ini. Ini soal rasa, dan yang membuat
kita suka tentu saja akan berulang kali menontonnya lagi. Untuk Gio, saya
mungkin meminta maaf tidak ingin menonton tayangan ulangnya lagi.
Sumber: www.youtube.com
Sumber: www.youtube.com
Sang Dewi – Nowela atau Yohanna
Dua finalis beda ajang
pencarian bakat ini sama-sama memiliki kemampuan bernyanyi. Nowela membawakan
Sang Dewi dengan caranya dan Yohanna juga dengan teknik yang dimilikinya. Lagi-lagi
kesalahan dari panitia bahkan pelatih vocal yang sama antara kedua ajang ini,
memilih lagu yang sama di ajang berbeda. Nowela berhasil menurut teknik yang
tak diragukan lagi, dan maaf bagi saya itu membosankan, saya enggan melihat
tayangan ulang karena tidak ada sesuatu yang membuat saya rindu. Berbeda dengan
Yohanna, walau tidak bisa membuat rindu tetapi tanpa teknik yang berlebihan
lagu ini masih lebih enak didengar.
Sumber: www.youtube.com
Sumber: www.youtube.com
Saya tidak tahu apa
yang ingin dilakukan Indonesian Idol 2014, barangkali kutukan ajang ini akan
nyata sekali. Dari tahun ke tahun, lulusan Idol hanya satu dua yang benar
diakui keberadaannya. Sebut saja Judika, Citra maupun Rini. Yang lebih dominan
hanya Judika dengan suara khas dan kemampuan bernyanyi yang begitu bagus. Selebihnya,
pemenang bahkan finalis Indonesian Idol hanya tinggal kenangan dan hilang entah
ke mana.
Lihat lagi X Factor
Indonesia, selain Fatin yang sudah tidak diragukan lagi penggemarnya, ditandai
dengan bestseller lagu-lagunya di iTunes Indonesia, RBT di posisi teratas, maupun
7 Platinum dalam waktu singkat untuk album For You. Finalis lain pun masih
menampakkan dirinya seperti Mikha yang membentuk grup band keluarga The
Overtune. Dan bersyukur untuk Novita ikut X Factor Indonesia karena namanya
masih sempat terdengar sesekali. Dan Ubay yang dielu-elu sebagai penyanyi
berbakat, tampan dan sebagainya ternyata daya tariknya masih tertinggal
dibandingkan Mikha.
Ini soal selera,
tetapi belum pernah sekalipun wajah Ahmad Dhani melontar kebahagiaan seperti
melihat Fatin selama X Factor Indonesia.
Saya berspekulasi,
jika Indonesian Idol ingin menaikkan rating hadirkan Fatin sebagai bintang
tamu. Karena Fatinistic yang banyak itu akan rela bergadang menunggu idola
mereka, bahkan akan membandingkan dengan finalis Indonesian Idol 2014 yang dibanggakan
para juri. Selayaknya Indonesian Idol 2014 mencoba berbenah, tidak hanya
mengejar keuntungan finansial semata, tetapi memperhatikan persaingan yang
sedang terjadi di ranah musik Indonesia.
Dan mungkin, jika lagu
Aku Memilih Setia dinyanyikan finalis Indonesian Idol, maka tamatlah riwayat
mereka dikutuk oleh Fatinistic; antara bagus dan tidak!
Sumber: www.youtube.com
17 komentar
Ulasannya bagus, XFI tiada tandinglah!
idol kali ini kacau balau, kalau ma dangdut indosiar!
Yah, idol payah, masa tarek-tarek doang yg bisa. wkwkwkw.
acara gk mutu, dikit-dikit mewek!
udh disikat fatin semua gan!
@Anonim:
Tks ya :)
@Anonim:
Bisa jadi, tergantung selera juga :)
@Indra:
Itulah bukti teknik nyanyi bukan segalanya.
@Wahid Muhar:
Kita ikuti aja permainan mereka, gk suka ya jgn ditonton :)
@Anonim:
Barangkali benar :)
Dan kesalahan lainnya adalah Tantri sebagai juri Idol. Tantri siapa sih?
Hahaha. Jujur saja saya lebih suka Agnez Mo. Bhkn selain Dhani Agnez paling jeli dn berisi setiap kalimat yang diucapkannya :)
tetap X Factor Terbaik bang!
Setuju kan? X factor mmg pnuh warna warni.
Ulasan yang menarik bai
Klu eki nonton idol tahun ini haha hihi ajalah sm kyk ak mngkin :)
Berharap tahun depan juri2 Indonesian idol anak2 mudaan gitu biar seger tpi yg mana yah..??